Halaman

Senin, 08 April 2013

BUKU SISWA (GELOMBANG)

StandarKompetensi
1.        Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombangdalam menyelesaikan masalah.
KompetensiDasar
1.3Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi.

A.    Gelombang
Gelombang adalah osilasi (getaran) yang merambat pada suatu medium atau tanpa medium dengan tidak disertai perambatan bagian-bagian medium itu sendiri.Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya Dalam perambatannya gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lain.
B.       Jenis-jenis Gelombang
   Jenis gelombang dibedakan berdasarkan medium perambatannya dan berdasarkan arah rambatnya. Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
1.      Gelombang elektromagnetik
   Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang merambat tanpa memerlukan suatu medium sebagai media perambatannya. Oleh karena itu,  gelombang elektromagnetik dapat merambat tanpa memerlukan adanya media perambatan, gelombang ini dapat merambat melalui ruang hampa. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio, radiasi infra merah, radiasi ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Itulah sebabnya cahaya matahari mampu sampai ke permukaan bumi, meskipun melewati ruang hampa.
2.      Gelombang mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang merambat pada suatu medium sebagai media perambatannya. Gelombang jenis ini tidak dapat merambat jika tidak ada medium sebagai perantara gelombang. Contoh gelombang mekanik diantaranya gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang pada tali merambat dengan tali sebagai media perambatannya. Gelombang pada permukaan air merambat dengan air sebagai media perambatannya. Gelombang bunyi dapat merambat melalui udara, zat padat, atau zat cair sebagai media perambatannya.
Ada beberapa sifat gelombang mekanik, diantaranya:
a)      Perambatan getaran di suatu medium mempunyai kelajuan tertentu yang dinamakan cepat rambat gelombang. Kelajuan atau cepat rambat gelombang ini sangat ditentukan oleh sifat mekanik medium.
b)      Partikel dari medium tidak merambat melalui ruang-ruang di medium, tetapi partikel medium bergerak bolak-balik atau turun naik terhadap posisi kesetimbangan partikel tersebut.
c)      Gelombang menyalurkan energi dari satu ruang ke ruang lain di dalam medium. Gelombang memindahkan energi, bukan memindahkan partikel.
C. Gelombang Bunyi
C.1 Bunyi Sebagai Gelombang
Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang bunyi di udara. Dalam perambatannya gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya adalah partikel-partikel udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena dalam ruang udara tidak ada partikel-partikel udara.
Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang yaitu:
1.      Dapat dipantulkan (refleksi)
               Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh :
Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan bunyi yang mengenai dinding gua.
Suara kita di dalam gedung atau studio musik yang tidak menggunakan peredam suara.
2.      Dapat dibiaskan (refiaksi)
               Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh :
Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena pembiasan gelombang bunyi.
3.      Dapat dipadukan (interferensi)
              Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber bunyi yang koheren.
Contoh :
Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang koheren.
4.      Dapat dilenturkan (difraksi)
               Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah sempit.
Contoh :
Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena bunyi melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.
Sumber bunyi dihasilkan dari semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui medium atau zat perantara sampai ketelinga.Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah :
1. Ujung penggaris yang digetarkan menimbulkan bunyi.
2. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.
3. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
4. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.
Bunyi terjadi jika terpenuhi tiga syarat, yaitu :
1. Sumber Bunyi
Benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum, terompet dan seruling
2. Zat Perantara (Medium)
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak. Bunyi hanya dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya udara, air, dan kayu. Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak akan terdengar. Berdasarkan penelitian, zat padat merupakan medium perambatan bunyi yang paling baik dibandingkan zat cair dan gas.
3. Pendengar
Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar. Manusia dilengkapi indra pendengar, yaitu telinga sebagai alat pendengar.Getaran yang berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita pada umumnya melalui udara dalam bentuk gelombang. Karena gelombang yang dapat berada di udara hanya gelombang longitudinal, maka bunyi merambat melalui udara selalu dalam bentuk gelombang longitudinal. Kita perlu ingat bahwa gelombang longitudinal adalah perapatan dan perenggangan yang dapat merambat melalui ketiga wujud zat yaitu : wujud padat, cair dan gas.
Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
a.    Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi adalah benda yang bergetar.
b.    Energi dipindahkan dan sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
c.    Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrumen cepat rambat gelombang bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat.
C.2 Cepat Rambat Bunyi
Saat melihat cahaya halilintar, kamu akan mendengar bunyi setelah beberapa saat. Hal ini disebabkan karena bunyisebagai gelombang memiliki cepat rambat yang lebih kecildaripada cepat rambat cahaya. Bunyi merambat melaluisuatu medium dengan cara memindahkan energi dari satumolekul ke molekul lain dalam medium tersebut. Dalammedium yang berbeda dan/atau kondisi yang berbeda, bunyi memiliki cepat rambat yang berbeda. Dibandingkandengan medium cair atau gas, gelombang bunyi merambatlebih cepat dalam zat padat. Hal ini disebabkan karena jarak antarmolekul dalam zat padat lebih rapat sehinggaperpindahan energi dari molekul satu ke molekul yang lain berjalan lebih cepat.Cepat rambat bunyi dalam beberapa medium atau zatperantara dapat kamu lihat dalam tabel berikut.
Tabel 1 Cepat Rambat Bunyi dalam Beberapa Medium
Zat perantara
Cepat rambat bunyi (m/s)
Gas karbon
267
Udara pada suhu 00c
332
Udara pada suhu 150c
340
Udara pada suhu 250c
347
Hideogen
1.286
Alkohol
1.213
Timbal
1.300
Air pada suhu 150c
1.440
Emas
2.030
Aluminium
5.000
Baja
5.100
Besi
5.120
Kaca
4.000-5.500
Kayu pinus
3.313
Granit
6.000

C.3. Frekuensi dan Tinggi Nada
Bunyi sebagai gelombang memiliki dimensi frekuensi.Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi dua,yaitu bunyi dengan frekuensi teratur yang disebut nada dan bunyi yang berfrekuensi tidak teratur yang disebut desah(noise). Dengan nada, kita dapat melantunkan sebuah lagudan membuat alat musik.Kita mengenal ada nada yang tinggi dan ada pula nadayang rendah. Tinggi rendahnya suatu nada ditentukanoleh besar kecil frekuensinya. Telinga manusia hanya dapatmendengar bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz sampai 20.000Hz. Rentang frekuensi ini disebut pula frekuensi audio (rangeaudible). Sedangkan, bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hzdisebut frekuensi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz disebut frekuensi ultrasonik. Beberapa hewanmemiliki kemampuan untuk mendengar bunyi denganfrekuensi ultrasonik, seperti anjing yang dapat mendengarsampai frekuensi 50.000 Hz dan kelelawar yang mampumendengar bunyi sampai pada frekuensi 100.000 Hz.
Nada lemah
Nada kuat
Apa perbedaan jika sebuah senar gitar dipetik perlahan-lahan dan dipetik dengan kuat? Saat dipetik dengan kuat,maka nada akan terdengar lebih keras (bukan lebih tinggi).Karena senar yang dipetik adalah senar yang sama, makanada yang keluar pun akan sama atau dengan kata lain,frekuensinya tetap. Namun, apa yang membuat suara nadatersebut terdengar keras? Yang membuat perbedaan adalahamplitudo. Telah kita ketahui pada pembahasan sebelumnya,amplitudo adalah simpangan terbesar dari gelombang.Perbedaan antara nada kuat dannada lemah ditunjukkan pada gambar berikut:
 
 


(a)                       (b)
Gambar 1.  Nada kuat dan nada lemah pada frekuensi yang sama
Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbandingterbalik dengan panjang gelombang.
  atau
dengan: f = frekuensi (Hz)
              v = cepat rambat bunyi (m/s)
              λ = panjang gelombang (m)
D.    Gejala-gejala Gelombang
D.1. Layangan
Fekuensi kedua gelombang bunyi sedikit berbeda sehingga fasenya tidak selalu sama sepanjang waktu. Pada saat tertentu, kedua gelombang bunyi tepat sefase, pada saat tertentu keduanya berbeda fase – pada saat tertentu keduanya tepat berlawanan fase. Ketika kedua gelombang bunyi tepat sefase maka terjadi interferensi konstruktif. Dalam hal ini, amplitudo gelombang resultan bernilai maksimum (Amplitudo berkaitan dengan intensitas. Intensitas berkaitan dengan kenyaringan atau kuat lemahnya bunyi. Jika amplitudo maksimum maka intensitas juga maksimum. Dalam hal ini bunyi terdengar lebih keras). Ketika kedua gelombang bunyi tepat berlawanan fase maka amplitudo gelombang resultan bernilai nol (Tidak ada bunyi yang didengar).
Perubahan amplitudo gelombang resultan berlangsung secara terus menerus sepanjang waktu, sepanjang perambatan kedua gelombang bunyi yang berinterferensi. Adanya perubahan amplitudo gelombang bunyi secara terus menerus ini menyebabkan perubahan kenyaringan bunyi yang terjadi secara terus menerus, yang kita dengar sebagai layangan.

D.2 Interferensi Bunyi
Interferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi maksimum) dan dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi minimum).
Prinsip Superposisi
Dari penjelasan sebelumnya bisa dikatakan bahwa amplitudo alias simpangan dari perpaduan dua puncak gelombang atau perpaduan dua lembah gelombang atau perpaduan satu puncak dan satu lembah gelombang sama dengan penjumlahan aljabar dari amplitudo masing-masing puncak gelombang atau lembah gelombang secara terpisah (puncak gelombang dianggap positif sedangkan lembah gelombang dianggap negatif). Hal ini dikenal dengan julukan prinsip superposisi.
D.3. Resonansi
Resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang berubah- ubah yang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak diredamkan dari sistem tersebut.
a)      Menghitung kecepatan suara menggunakan resonansi tobe
Kecepatan penjalaran bunyiatau biasa disebut laju bunyi bergantung pada parameterfisis medium. Laju bunyi pada suatu medium dapat diketahui jika frekuensi danpanjang gelombang bunyi di ketahui v =f.λ, dimana v adalah laju penjalaran bunyi, f adalah frekuensi bunyi dan .λ adalah panjanggelombang bunyi. Frekuensi bunyi dapat di peroleh dari pengeras suara yang dihubungkan dengan pembangkit frekuensi audio. Panjang gelombang bunyi diukurpada tabung resonansi pada keadaan resonansi. Resonansi ditandai oleh intensitasbunyi yang terdengar lebih keras dibandingkan pada keadaan lainnya pada panjangtabung tertentu. Resonansi adalah fenomena gelombang berdiri pada kolom dan terjadiketika panjang kolom adalah
, ,
Pada hakekatnya gelombang menjalar adalah suatu penjalaran gangguan, energi atasatau momentum. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, sepertigelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium, sepertigelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombangdalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnyaakan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan denganpeninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk,gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik. Jika dua buah gelombang merambat dalam satu medium, hasilnya adalah jumlah darisimpangan kedua gelombang tersebut. Hasil dari supersosisi ini menimbulkanberbagai fenomena yang menarik, seperti adanya pelayangan, interferensi, difraksi,dan resonansi. Misalkan superposisi dari suatu gelombang datang dengan gelombangpantulnya bisa menghasilkan gelombang yang dikenal sebagai gelombang stasioneratau gelombang berdiri.
Jika gelombang datang secara terus menerus maka akan terjadi resonansi. Resonansipada umumnya terjadi jika gelombang mempunyai frekuensi yang sama dengan ataumendekati frekuensi alamiah, sehingga terjadi amplitudo yang maksimal. Peristiwaresonansi ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalkan saja resonansi gelombang suara pada alat-alat musik. Gelombang suara merupakan gelombangmekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagaigelombang tekanan.Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antaragelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadisuperposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabungudara merupakan kelipatan dari λ/4 ( λ= panjang gelombang). Jika gelombang suara dipandang sebagai gelombang simpangan, pada ujung tabung yang tertutup akanterjadi simpul, tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut.

 Hubungan antara panjang tabung L danpanjang gelombang adalah:

Untuk resonansi pertama L = ¼ λ
Untuk resonansi kedua L = ¾ λ
Untuk resonanso ketiga L = 5/4 λ

Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbandingterbalik dengan panjang gelombang.
 
Latihan:
1.      Sebutkan syarat-syarat agar bunyi bisa terjadi?
2.      Apa yang dimaksud dengan Resonansi? Jelaskan prinsip kerjanya !


DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan. 2010. Buku Panduan Pendidik Fisika untuk SMA/MA Kelas XII.
           Klaten: Intan Pariwara
Al-Ghazali, Imam. 2012. Cepat Rambat Bunyi. http://Imamalghazali.blogspot.com (10
            juni 2012)
Halliday & Resnick. 1996. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Taranggono, Agus. 2006. Sains Fisika SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara
Zemansky, Sears. 1982. Fisika untuk Universitas 1 Mekanika: Bunyi. Bandung:
Binacipta


BUKU SISWA (GELOMBANG)

StandarKompetensi
1.        Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombangdalam menyelesaikan masalah.
KompetensiDasar
1.3Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi.

A.    Gelombang
Gelombang adalah osilasi (getaran) yang merambat pada suatu medium atau tanpa medium dengan tidak disertai perambatan bagian-bagian medium itu sendiri.Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya Dalam perambatannya gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lain.
B.       Jenis-jenis Gelombang
   Jenis gelombang dibedakan berdasarkan medium perambatannya dan berdasarkan arah rambatnya. Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
1.      Gelombang elektromagnetik
   Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang merambat tanpa memerlukan suatu medium sebagai media perambatannya. Oleh karena itu,  gelombang elektromagnetik dapat merambat tanpa memerlukan adanya media perambatan, gelombang ini dapat merambat melalui ruang hampa. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio, radiasi infra merah, radiasi ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Itulah sebabnya cahaya matahari mampu sampai ke permukaan bumi, meskipun melewati ruang hampa.
2.      Gelombang mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang merambat pada suatu medium sebagai media perambatannya. Gelombang jenis ini tidak dapat merambat jika tidak ada medium sebagai perantara gelombang. Contoh gelombang mekanik diantaranya gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang pada tali merambat dengan tali sebagai media perambatannya. Gelombang pada permukaan air merambat dengan air sebagai media perambatannya. Gelombang bunyi dapat merambat melalui udara, zat padat, atau zat cair sebagai media perambatannya.
Ada beberapa sifat gelombang mekanik, diantaranya:
a)      Perambatan getaran di suatu medium mempunyai kelajuan tertentu yang dinamakan cepat rambat gelombang. Kelajuan atau cepat rambat gelombang ini sangat ditentukan oleh sifat mekanik medium.
b)      Partikel dari medium tidak merambat melalui ruang-ruang di medium, tetapi partikel medium bergerak bolak-balik atau turun naik terhadap posisi kesetimbangan partikel tersebut.
c)      Gelombang menyalurkan energi dari satu ruang ke ruang lain di dalam medium. Gelombang memindahkan energi, bukan memindahkan partikel.
C. Gelombang Bunyi
C.1 Bunyi Sebagai Gelombang
Bunyi adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang bunyi di udara. Dalam perambatannya gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-partikel perantara bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya adalah partikel-partikel udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena dalam ruang udara tidak ada partikel-partikel udara.
Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang yaitu:
1.      Dapat dipantulkan (refleksi)
               Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi mengenai permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh :
Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan bunyi yang mengenai dinding gua.
Suara kita di dalam gedung atau studio musik yang tidak menggunakan peredam suara.
2.      Dapat dibiaskan (refiaksi)
               Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh :
Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena pembiasan gelombang bunyi.
3.      Dapat dipadukan (interferensi)
              Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber bunyi yang koheren.
Contoh :
Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang koheren.
4.      Dapat dilenturkan (difraksi)
               Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah sempit.
Contoh :
Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena bunyi melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.
Sumber bunyi dihasilkan dari semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat melalui medium atau zat perantara sampai ketelinga.Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah :
1. Ujung penggaris yang digetarkan menimbulkan bunyi.
2. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.
3. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
4. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.
Bunyi terjadi jika terpenuhi tiga syarat, yaitu :
1. Sumber Bunyi
Benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum, terompet dan seruling
2. Zat Perantara (Medium)
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak. Bunyi hanya dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya udara, air, dan kayu. Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak akan terdengar. Berdasarkan penelitian, zat padat merupakan medium perambatan bunyi yang paling baik dibandingkan zat cair dan gas.
3. Pendengar
Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar. Manusia dilengkapi indra pendengar, yaitu telinga sebagai alat pendengar.Getaran yang berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita pada umumnya melalui udara dalam bentuk gelombang. Karena gelombang yang dapat berada di udara hanya gelombang longitudinal, maka bunyi merambat melalui udara selalu dalam bentuk gelombang longitudinal. Kita perlu ingat bahwa gelombang longitudinal adalah perapatan dan perenggangan yang dapat merambat melalui ketiga wujud zat yaitu : wujud padat, cair dan gas.
Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
a.    Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi adalah benda yang bergetar.
b.    Energi dipindahkan dan sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
c.    Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrumen cepat rambat gelombang bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat.
C.2 Cepat Rambat Bunyi
Saat melihat cahaya halilintar, kamu akan mendengar bunyi setelah beberapa saat. Hal ini disebabkan karena bunyisebagai gelombang memiliki cepat rambat yang lebih kecildaripada cepat rambat cahaya. Bunyi merambat melaluisuatu medium dengan cara memindahkan energi dari satumolekul ke molekul lain dalam medium tersebut. Dalammedium yang berbeda dan/atau kondisi yang berbeda, bunyi memiliki cepat rambat yang berbeda. Dibandingkandengan medium cair atau gas, gelombang bunyi merambatlebih cepat dalam zat padat. Hal ini disebabkan karena jarak antarmolekul dalam zat padat lebih rapat sehinggaperpindahan energi dari molekul satu ke molekul yang lain berjalan lebih cepat.Cepat rambat bunyi dalam beberapa medium atau zatperantara dapat kamu lihat dalam tabel berikut.
Tabel 1 Cepat Rambat Bunyi dalam Beberapa Medium
Zat perantara
Cepat rambat bunyi (m/s)
Gas karbon
267
Udara pada suhu 00c
332
Udara pada suhu 150c
340
Udara pada suhu 250c
347
Hideogen
1.286
Alkohol
1.213
Timbal
1.300
Air pada suhu 150c
1.440
Emas
2.030
Aluminium
5.000
Baja
5.100
Besi
5.120
Kaca
4.000-5.500
Kayu pinus
3.313
Granit
6.000

C.3. Frekuensi dan Tinggi Nada
Bunyi sebagai gelombang memiliki dimensi frekuensi.Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi dua,yaitu bunyi dengan frekuensi teratur yang disebut nada dan bunyi yang berfrekuensi tidak teratur yang disebut desah(noise). Dengan nada, kita dapat melantunkan sebuah lagudan membuat alat musik.Kita mengenal ada nada yang tinggi dan ada pula nadayang rendah. Tinggi rendahnya suatu nada ditentukanoleh besar kecil frekuensinya. Telinga manusia hanya dapatmendengar bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz sampai 20.000Hz. Rentang frekuensi ini disebut pula frekuensi audio (rangeaudible). Sedangkan, bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hzdisebut frekuensi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz disebut frekuensi ultrasonik. Beberapa hewanmemiliki kemampuan untuk mendengar bunyi denganfrekuensi ultrasonik, seperti anjing yang dapat mendengarsampai frekuensi 50.000 Hz dan kelelawar yang mampumendengar bunyi sampai pada frekuensi 100.000 Hz.
Nada lemah
Nada kuat
Apa perbedaan jika sebuah senar gitar dipetik perlahan-lahan dan dipetik dengan kuat? Saat dipetik dengan kuat,maka nada akan terdengar lebih keras (bukan lebih tinggi).Karena senar yang dipetik adalah senar yang sama, makanada yang keluar pun akan sama atau dengan kata lain,frekuensinya tetap. Namun, apa yang membuat suara nadatersebut terdengar keras? Yang membuat perbedaan adalahamplitudo. Telah kita ketahui pada pembahasan sebelumnya,amplitudo adalah simpangan terbesar dari gelombang.Perbedaan antara nada kuat dannada lemah ditunjukkan pada gambar berikut:
 
 


(a)                       (b)
Gambar 1.  Nada kuat dan nada lemah pada frekuensi yang sama
Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbandingterbalik dengan panjang gelombang.
  atau
dengan: f = frekuensi (Hz)
              v = cepat rambat bunyi (m/s)
              λ = panjang gelombang (m)
D.    Gejala-gejala Gelombang
D.1. Layangan
Fekuensi kedua gelombang bunyi sedikit berbeda sehingga fasenya tidak selalu sama sepanjang waktu. Pada saat tertentu, kedua gelombang bunyi tepat sefase, pada saat tertentu keduanya berbeda fase – pada saat tertentu keduanya tepat berlawanan fase. Ketika kedua gelombang bunyi tepat sefase maka terjadi interferensi konstruktif. Dalam hal ini, amplitudo gelombang resultan bernilai maksimum (Amplitudo berkaitan dengan intensitas. Intensitas berkaitan dengan kenyaringan atau kuat lemahnya bunyi. Jika amplitudo maksimum maka intensitas juga maksimum. Dalam hal ini bunyi terdengar lebih keras). Ketika kedua gelombang bunyi tepat berlawanan fase maka amplitudo gelombang resultan bernilai nol (Tidak ada bunyi yang didengar).
Perubahan amplitudo gelombang resultan berlangsung secara terus menerus sepanjang waktu, sepanjang perambatan kedua gelombang bunyi yang berinterferensi. Adanya perubahan amplitudo gelombang bunyi secara terus menerus ini menyebabkan perubahan kenyaringan bunyi yang terjadi secara terus menerus, yang kita dengar sebagai layangan.

D.2 Interferensi Bunyi
Interferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi maksimum) dan dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi minimum).
Prinsip Superposisi
Dari penjelasan sebelumnya bisa dikatakan bahwa amplitudo alias simpangan dari perpaduan dua puncak gelombang atau perpaduan dua lembah gelombang atau perpaduan satu puncak dan satu lembah gelombang sama dengan penjumlahan aljabar dari amplitudo masing-masing puncak gelombang atau lembah gelombang secara terpisah (puncak gelombang dianggap positif sedangkan lembah gelombang dianggap negatif). Hal ini dikenal dengan julukan prinsip superposisi.
D.3. Resonansi
Resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang berubah- ubah yang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak diredamkan dari sistem tersebut.
a)      Menghitung kecepatan suara menggunakan resonansi tobe
Kecepatan penjalaran bunyiatau biasa disebut laju bunyi bergantung pada parameterfisis medium. Laju bunyi pada suatu medium dapat diketahui jika frekuensi danpanjang gelombang bunyi di ketahui v =f.λ, dimana v adalah laju penjalaran bunyi, f adalah frekuensi bunyi dan .λ adalah panjanggelombang bunyi. Frekuensi bunyi dapat di peroleh dari pengeras suara yang dihubungkan dengan pembangkit frekuensi audio. Panjang gelombang bunyi diukurpada tabung resonansi pada keadaan resonansi. Resonansi ditandai oleh intensitasbunyi yang terdengar lebih keras dibandingkan pada keadaan lainnya pada panjangtabung tertentu. Resonansi adalah fenomena gelombang berdiri pada kolom dan terjadiketika panjang kolom adalah
, ,
Pada hakekatnya gelombang menjalar adalah suatu penjalaran gangguan, energi atasatau momentum. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, sepertigelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium, sepertigelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombangdalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnyaakan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan denganpeninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk,gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik. Jika dua buah gelombang merambat dalam satu medium, hasilnya adalah jumlah darisimpangan kedua gelombang tersebut. Hasil dari supersosisi ini menimbulkanberbagai fenomena yang menarik, seperti adanya pelayangan, interferensi, difraksi,dan resonansi. Misalkan superposisi dari suatu gelombang datang dengan gelombangpantulnya bisa menghasilkan gelombang yang dikenal sebagai gelombang stasioneratau gelombang berdiri.
Jika gelombang datang secara terus menerus maka akan terjadi resonansi. Resonansipada umumnya terjadi jika gelombang mempunyai frekuensi yang sama dengan ataumendekati frekuensi alamiah, sehingga terjadi amplitudo yang maksimal. Peristiwaresonansi ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalkan saja resonansi gelombang suara pada alat-alat musik. Gelombang suara merupakan gelombangmekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagaigelombang tekanan.Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antaragelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadisuperposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabungudara merupakan kelipatan dari λ/4 ( λ= panjang gelombang). Jika gelombang suara dipandang sebagai gelombang simpangan, pada ujung tabung yang tertutup akanterjadi simpul, tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut.

 Hubungan antara panjang tabung L danpanjang gelombang adalah:

Untuk resonansi pertama L = ¼ λ
Untuk resonansi kedua L = ¾ λ
Untuk resonanso ketiga L = 5/4 λ

Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan cepat rambat dan berbandingterbalik dengan panjang gelombang.
 
Latihan:
1.      Sebutkan syarat-syarat agar bunyi bisa terjadi?
2.      Apa yang dimaksud dengan Resonansi? Jelaskan prinsip kerjanya !


DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan. 2010. Buku Panduan Pendidik Fisika untuk SMA/MA Kelas XII.
           Klaten: Intan Pariwara
Al-Ghazali, Imam. 2012. Cepat Rambat Bunyi. http://Imamalghazali.blogspot.com (10
            juni 2012)
Halliday & Resnick. 1996. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Taranggono, Agus. 2006. Sains Fisika SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara
Zemansky, Sears. 1982. Fisika untuk Universitas 1 Mekanika: Bunyi. Bandung:
Binacipta