1. Bagaimana jika guru mengajar di luar basicnya?
jawab
Seperti yang telah kita
ketahui bahwa guru yang profesional itu adalah guru yang mampu menguasai materi
yang mampu mengembangkan materi itu menjadi lebih sederhana dan peserta didik
akan lebih mudah memahaminya.
Kita ambil saja
pengalaman saya diliburan kemaren ada seorang guru smp yang perguruan tingginya
pend.biologi namun dalam lingkungan sekolah tempatnya mengajar seorang guru ipa
itu dituntut untuk memahami dan menguasai pelajaran ipa klaiinya seperti fisika
dan kimia , nah disini guru tersebut diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar
fisika pada peserta didiknya dan ketika itu guru tersebut mengajar murid kelas
3 smp sehingga guru itu membahas soal-soal yang diujiankan pada UN SMP. Namun
karena fisika bukan basicnya jadi guru tersebut mencari orang yang mengerti tentang
fisika dan waktu itu guru tersebut bertemu dengan saya dia tahu bahwa saya
adalah mahasiswa pendidikan fisika sehingga guru itu bertanya kepada saya bisa
kah saya mengerjakan soal-soal fisika tentang listrik? Nah disini kita dapat
melihat bahwa ketika guru itu mengajar bukan pada basicnya guru itu tidak dapat
dikatakan profesional jangankan ingin mengembangkan soal ,mengerjakan soal itu
saja tidak bisa sehingga proses balajar mengajar tidak efektif dan guru yang demikian merupakan guru yang tidak
profesional!
2 jika guru
belum bisa mengolah kelas secara kondusif, profesional tidak?
Jawab:
Menurut kelompok kami,
guru yang belum bisa mengolah kelasnya secara kondusif belum termasuk guru yang
profesional. Karana dalam komponen-komponen kompetensi keprofesional salah
satunya guru harus mampu mengolah kelasnya. Guru harus mampu membuat siswanya
pada saat belajar merasa nyaman dan menguasai materi dengan baik. Sehingga
tujuan pembelajarannya tercapai. Cara penanggulangannnya yaitu:
a.
Menguasai landasan kependidikan
·
Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional
·
Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
·
Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang
dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar
b.
Menguasai bahan pengajaran
·
Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar
dan menengah
·
Menguasai bahan pengayaan
c.
. Menyusun program pengajaran
·
Menetapkan tujuan pembelajaran
·
Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
·
Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
·
Memilih dan mengembangkan media pengajaran
·
Memilihi dan memanfaatkan sumber belajar
d.
melaksanakan program pengajaran
·
Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
·
Mengatur ruangan belajar
·
Mengelola interaksi belajar mengajar
e.
Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan, yaitu :
·
Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
· Menilai
proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
·
3. jika guru yg bukan dr pendidikan keguruan ,profesional apa egak?
Jawab
menurut
kelompok kami, kompetensi profesional dilihat dari cara mengajar guru yang
baik, guru dapat menguasai materi denagn baik, dan membuat siswa nyaman saat
belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Jadi guru yang bukan dari
pendidikan keguruan, jika ia dapat mengajar dengan baik dan tujuan dalam
pembelajaran dapat tercapai dengan baik juga maka guru tersebut bisa dikatakan
guru yang profesional juga.
4. bagaimana cara mengoptimalkan peranan guru di desa-desa yang
berkaitan dengan faktor-faktornya?
Jawab:
Untuk
mengoptimalkan peran guru di desa yang berkaitan dengan faktor-faktornya yaitu
kita harus melihat dulu faktor-faktor apa saja yang berkaitan erat.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan mengoptimalkan peranan guru didesa-desa ada
beberapa faktor yaitu:
a. Faktor guru:
yang paling utama dalam tercapainya kompetensi keprofesionalan yaitu guru harus
mampu menguasai materi dengan baik. Guru yang mengajar di desa juga harus
mempunyai semangat mengajar dan menguasai materi dengan baik. sehingga
anak-anak sekolah yang ada di pedesaan tidak ketinggalan materinya dengan yang
dikota.
b. Faktor
sarana dan prasarana: seperti diketahui fasilitas sarana dan prasarana di
sekolah pedesaan banyak yang kurang. Disini untuk penanggulangannya guru harus kreatif dalam mengajar. Misal untuk
memperaktikan hukum archimedes dalam pelajaran fisika jika tidak ada alat
peraganya, guru dapat membuat alat dengan sederhana yaitu denagn mencelupkan
telur di dalam air biasa dan air yang diberi garam. Maka akan terlihat hukum
archimedes tentang benda tenggelam, melayang , dan terapung. sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. walaupun sarananya kurang, itu tidak menghambat
peranan seorang guru jika gurunya kreatif.
c. Faktor
kepala sekola: di sini kepala sekolah juga termasuk kedalam faktor-faktor
mengoptimalkan peranan guru. Kepala sekolah juga harus kreatif dalam membuat
program-program untuk sekolah yang dipimpinnya dan menjalankan program-progam
tersebut dengan baik. sehingga sekolahnya dapat maju dan tidak tertinggal
dengan sekolah yang di kota.
5. Bagaimana standar kompetensi
profesional pada guru menengah keatas?
Jawab:
Standar
kompetensi profesional guru PAUD/TK/SD/MI sama dengan standar kompetensi
profesional guru pada sekolah menengah (SMP/SMA). Standar kompetensinya yaitu:
1.
Standar
kompetensi profesional guru PAUD/TK/SD/MI
a.
Menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
b.
Menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
c.
Mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.
Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.
Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
2. Standar kompetensi guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK
a.
Menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
b.
Menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
c.
Mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.
Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.
Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Disini yang berbeda yaitu cara mengajarnya.
Cara belajar di PAUD/TK/SD/MI bisa dengan cara sponta. Spontan disini di maksudkan biasa diselingi
dengan permainan, sehingga sesuai dengan pendidikan seusianya. Sedangkan pada
sekolah menengah cara mengajarnya tidak bisa dengan spontan, dan harus
disesuaikan dengan pola pikir keilmuan mata pelajaran yang di ampunya.
6. Menggunakan metode yang sama dan soal yang sama setiap tahunnya,
profesional egak?
Jawab:
Disini
pada pengembangan kompetensi profesional guru pada point ketiga guru yang
profesional itu adalah guru yang mampu mengembangkan program pengajaran namun
kita lihat disini bahwa guru tersebut tidak pernah mengembangkan soal-soal dan
metod yang ia gunakan dalam proses
belajar mengajar mungkin siswanya akan merasa bosan dengan metode tersebut
namun tentunya sebagai seorang siswa kita tidak dapat mengomentri guru kita
tersebut kemudian guru yang profesional itu harus mampu mengembangkan soal-soal yang jadi
bahan ajar dikelas sehingga guru tersebut merupakan guru yang tidak
profesional.
:) good
BalasHapusterima kasih atas kunjungannya. :)
BalasHapusTerima kasih bantuannya
BalasHapusBagus sekali
BalasHapusTerima kasih atas pencerahannya...
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusBagus sekali gan/sist sangat membatu tugas saya... Terimakasih yaw
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusDemi jayanya biologi
BalasHapus