Halaman

Minggu, 16 Juni 2013

Pertanyaan seputar Profesi Kependidikan


1.     Bagaimana jika  guru mengajar di luar basicnya?
jawab
Seperti yang telah kita ketahui bahwa guru yang profesional itu adalah guru yang mampu menguasai materi yang mampu mengembangkan materi itu menjadi lebih sederhana dan peserta didik akan lebih mudah memahaminya.
Kita ambil saja pengalaman saya diliburan kemaren ada seorang guru smp yang perguruan tingginya pend.biologi namun dalam lingkungan sekolah tempatnya mengajar seorang guru ipa itu dituntut untuk memahami dan menguasai pelajaran ipa klaiinya seperti fisika dan kimia , nah disini guru tersebut diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar fisika pada peserta didiknya dan ketika itu guru tersebut mengajar murid kelas 3 smp sehingga guru itu membahas soal-soal yang diujiankan pada UN SMP. Namun karena fisika bukan basicnya jadi guru tersebut mencari orang yang mengerti tentang fisika dan waktu itu guru tersebut bertemu dengan saya dia tahu bahwa saya adalah mahasiswa pendidikan fisika sehingga guru itu bertanya kepada saya bisa kah saya mengerjakan soal-soal fisika tentang listrik? Nah disini kita dapat melihat bahwa ketika guru itu mengajar bukan pada basicnya guru itu tidak dapat dikatakan profesional jangankan ingin mengembangkan soal ,mengerjakan soal itu saja tidak bisa sehingga proses balajar mengajar tidak efektif  dan guru yang demikian merupakan guru yang tidak profesional!

2        jika guru belum bisa mengolah kelas secara kondusif, profesional tidak?
Jawab:
Menurut kelompok kami, guru yang belum bisa mengolah kelasnya secara kondusif belum termasuk guru yang profesional. Karana dalam komponen-komponen kompetensi keprofesional salah satunya guru harus mampu mengolah kelasnya. Guru harus mampu membuat siswanya pada saat belajar merasa nyaman dan menguasai materi dengan baik. Sehingga tujuan pembelajarannya tercapai. Cara penanggulangannnya yaitu:
a.       Menguasai landasan kependidikan
·      Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
·      Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
·      Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar
b.      Menguasai bahan pengajaran
·      Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah
·       Menguasai bahan pengayaan
c.       . Menyusun program pengajaran
·       Menetapkan tujuan pembelajaran
·       Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
·       Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
·       Memilih dan mengembangkan media pengajaran
·       Memilihi dan memanfaatkan sumber belajar
d.      melaksanakan program pengajaran
·   Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
·  Mengatur ruangan belajar
·  Mengelola interaksi belajar mengajar
e.       Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, yaitu :
·  Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
·  Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
·   
3.     jika guru yg bukan dr pendidikan keguruan ,profesional apa egak?
Jawab
menurut kelompok kami, kompetensi profesional dilihat dari cara mengajar guru yang baik, guru dapat menguasai materi denagn baik, dan membuat siswa nyaman saat belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Jadi guru yang bukan dari pendidikan keguruan, jika ia dapat mengajar dengan baik dan tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik juga maka guru tersebut bisa dikatakan guru yang profesional juga.

4.      bagaimana cara mengoptimalkan peranan guru di desa-desa yang berkaitan dengan faktor-faktornya?
Jawab:
Untuk mengoptimalkan peran guru di desa yang berkaitan dengan faktor-faktornya yaitu kita harus melihat dulu faktor-faktor apa saja yang berkaitan erat. Faktor-faktor yang berkaitan dengan mengoptimalkan peranan guru didesa-desa ada beberapa faktor yaitu:
a.       Faktor guru: yang paling utama dalam tercapainya kompetensi keprofesionalan yaitu guru harus mampu menguasai materi dengan baik. Guru yang mengajar di desa juga harus mempunyai semangat mengajar dan menguasai materi dengan baik. sehingga anak-anak sekolah yang ada di pedesaan tidak ketinggalan materinya dengan yang dikota.
b.      Faktor sarana dan prasarana: seperti diketahui fasilitas sarana dan prasarana di sekolah pedesaan banyak yang kurang. Disini untuk penanggulangannya  guru harus kreatif dalam mengajar. Misal untuk memperaktikan hukum archimedes dalam pelajaran fisika jika tidak ada alat peraganya, guru dapat membuat alat dengan sederhana yaitu denagn mencelupkan telur di dalam air biasa dan air yang diberi garam. Maka akan terlihat hukum archimedes tentang benda tenggelam, melayang , dan terapung. sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. walaupun sarananya kurang, itu tidak menghambat peranan seorang guru jika gurunya kreatif.
c.       Faktor kepala sekola: di sini kepala sekolah juga termasuk kedalam faktor-faktor mengoptimalkan peranan guru. Kepala sekolah juga harus kreatif dalam membuat program-program untuk sekolah yang dipimpinnya dan menjalankan program-progam tersebut dengan baik. sehingga sekolahnya dapat maju dan tidak tertinggal dengan sekolah yang di kota.

5.       Bagaimana standar kompetensi profesional pada guru menengah keatas?
Jawab:
Standar kompetensi profesional guru PAUD/TK/SD/MI sama dengan standar kompetensi profesional guru pada sekolah menengah (SMP/SMA). Standar kompetensinya yaitu:
1.         Standar kompetensi profesional guru PAUD/TK/SD/MI
a.    Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.    Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
c.    Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.   Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.    Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
2.    Standar kompetensi guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
a.    Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b.    Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
c.    Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d.   Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e.    Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
 Disini yang berbeda yaitu cara mengajarnya. Cara belajar di PAUD/TK/SD/MI bisa dengan cara sponta. Spontan disini di maksudkan biasa diselingi dengan permainan, sehingga sesuai dengan pendidikan seusianya. Sedangkan pada sekolah menengah cara mengajarnya tidak bisa dengan spontan, dan harus disesuaikan dengan pola pikir keilmuan mata pelajaran yang di ampunya.

6.      Menggunakan metode yang sama dan soal yang sama setiap tahunnya, profesional egak?
Jawab:
Disini pada pengembangan kompetensi profesional guru pada point ketiga guru yang profesional itu adalah guru yang mampu mengembangkan program pengajaran namun kita lihat disini bahwa guru tersebut tidak pernah mengembangkan soal-soal dan metod  yang ia gunakan dalam proses belajar mengajar mungkin siswanya akan merasa bosan dengan metode tersebut namun tentunya sebagai seorang siswa kita tidak dapat mengomentri guru kita tersebut kemudian guru yang profesional itu harus mampu mengembangkan soal-soal  yang  jadi bahan ajar dikelas sehingga guru tersebut merupakan guru yang tidak profesional.

10 komentar: