Halaman

Sabtu, 05 Januari 2013

SOAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


1.    Coba anda jelaskan pengertian “belajar dan pembelajaran” ? gunakan miniamal 3 pendapat para ahli, selanjutnya disimpulkan menurut analisis dan sintesis pendapat anda. 
Jawab:
*      Pengertian belajar.
 A . james o. Whittaker dalam (Ahmadi, 2003). Belajar dapat di definisikan sebagai proses dimana tingkah laku di timbulkan atau di ubah melalui latihan atau pengalaman.
B . Howard l kingsley  dalam (Ahmadi, 2003). Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas ) ditimbulkan atau di ubah melalui praktek dan latihan.
C . James Patrick Chaplin dalam (Widianto, 2010). Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
D . Hintzman, Douglas L. Dalam (Widianto, 2010). Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
E . Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Widianto, 2010). Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
·         Kesimpulannya
Jadi belajar merupakn proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar.  Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu prosesan bukan hasil. Karena itu , belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan bebagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. 
*      Pengertian Pembelajaran
a.       Rahil Mahyuddin dalam (ikhsan, 2010). Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek
b.       Achjar Chalil dalam (ikhsan, 2010).  Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
c.       Corey dalam (ikhsan, 2010). Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
d.       G. A. Kimble dalam (ikhsan, 2010). Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
e.      Munif Chatib dalam (ikhsan, 2010). Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi
·         Kesimpulannya
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu pihak sebagi pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadi proses belajar (learning process).

2.    Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan stimulus dari lingkungan “.
a.    Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?
b.    Apa hubungan dengan prinsip-prinsip belajar?
Jawab:
a.                      Yang di maksud dengan pernyataan Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan stimulus dari lingkungan “, yaitu bahwa belajar pada hakekatnya adalah hasil interaksi siswa dengan lingkungan belajar sehingga memperoleh pengetahuan, sikap dan nilai, serta keterampilan yang mampu diperlihatkan dalam bentuk berpikir dan bertindak. Pengatahuan, sikap dan nilai, serta keterampilan tersebut diperoleh sendiri oleh siswa dengan monkonstruksi pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam diri siswa.
b.                  Hubungannya dengan prinsip belajar yaitu dimana prinsip belajar itu sendiri diantaranya belajar sebagai suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri individu yang diaktifkan oleh individu itu sendiri, belajar sebagai penemuan diri sendiri, belajar sebagai konsekuensi dari pengalaman, belajar sebagai proses kerja sama dan kolaborasi, belajar sebagai proses evolusi, belajar merupakan proses pemaksaan, belajar merupakan proses emosional dan intelektual, belajar bersifat indvidual dan unik.
-       Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri individu yang diaktifkan oleh individu itu sendiri. Artinya, belajar bukan melakukan apa yang dikatakan atau yang diperbuat oleh pengajar saja tetapi merupakan proses perubahan dalam diri pelajar sendiri untuk mau melakukan dengan kemauan sendiri apa yang dikehendaki olehnya.
-       Belajar adalah penemuan diri sendiri, hal ini mengandung arti belajar adalah proses penggalian ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri dan masyarakat sehingga pelajar dapat menentukan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.
-       Belajar adalah konsekuensi dari pengalaman, seseorang menjadi bertanggung jawab ketika ia diserahi tanggung jawab. Ia dapat berdiri sendiri bila ia mempunyai pengalaman dan pernah berdiri sendiri. Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar tesebut perlu diberikan pengalaman.
-       Belajar adalah proses kerja sama dan kolaborasi, pada hakikatnya manusia senang melakukan suatu hal-hal bersama-sama dan saling membantu. Dengan kerja sama, saling berinteraksi dan berdiskusi, disamping memperoleh pengalaman dari orang lain juga dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreasi individu.
-       Belajar adalah proses evolusi, bukan revolusi karena perubahan perilaku memerluakan waktu dan kesabaran, perubahan perilaku merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan waktu lama karena memerlukan pemikiran-pemikiran dan pertimbangan orang lain, contoh-contoh, dan mungkin pengalaman sebelum menerima atau berperilaku baru. Untuk itu diperlukan kesabaran dan ketekunan.
-       Belajar merupakan suatu paksaan dan terkadang menjadi proses yang menyakitkan karena menghendaki perubahan kebiasaaan yang sangat menyenagkan dan sangat berharga bagi dirinya, bahkan mungkin harus melepasakn sesuatu yang menjadi jalan hidup atua pegangan hidupnya. Untuk itu dalam memperkenalkan hal-hal baru yang menghendaki seseorang berperilaku baru sebaiknya dilakukan tidak secara drastis dan radikal. Harus berhati-hati dan sedikit demi sedikit sehingga individu mau meninggalkan perilaku lama dengan senang hati, tidak menyakitkan hati, dan tidak menimbulkan frustasi.
-       Belajar adalah proses emosional dan intelektual, jadi belajar dipengaruhi oleh keadaan individu atau pelajar secara keseluruhan. Belajar bukan hanya proses intelektual tetapi emosi juga turut menentukan.
-       Belajar bersifat individual dan unik, setiap orang mempunyai gaya belajar dan keunikan yang berbeda-beda dalam belajar. Untuk itu pengajar harus menyediakan media belajar yang bermacam-macam sehingga tiap individu dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan keunikan dan gaya masing-masing.
Dari penjabaran perinsip-prinsip belajar tersebut maka terlihat bahwa ada kaitannya Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan stimulus dari lingkungan “ dengan prinsip-prinsip belajar.

3.    Seorang (peserta didik) akan mencapai tujuan belajar yang optimal bila ditunjang beberapa faktor, salah satunya motivasi. Coba anda jelaskan macam-macam motivasi yang dimaksud, dan mengapa motivasi diperlukan dalam belajar? Gunakan minimel 5 sumber acuan untuk memperkuat argumentasi anda
Jawab
§  Macam-Macam Motivasi
Motivasi diri timbul dan berkembang terdapat dalam dua dasar utama yakni : motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Sadirman AM, motivasi intrinsik adalah : “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajar. Sedangkan menurut Chalijah Hasan motivasi intrinik adalah : “jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain”.
Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan belajar, antara lain :
1). Adanya Kebutuhan
Menurut Ngalim Purwanto : “Tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis”.
Menurut Yaumil Agoes : “memahami kebutuhan anak adalah semata-mata untuk memberi peluang pada anak memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang kaya stimulasi”.
2). Adanya Cita-Cita
Selanjutnya pendorong yang mempunyai pengaruh besar adalah adanya cita-cita. Cita-cita merupakan pusat bermacam-macam kebutuhan-kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan itu biasanya direalisasikan di sekitar cita-cita itu. Sehingga cita-cita tersebut mampu memberikan energi kepada anak untuk melakukan sesuatu aktifitas belajar.
Jadi seseorang anak harus mempunyai cita-cita dan dengan cita-cita tersebut dapat meraih apa saja yang diinginkan. Selanjutnya Zakiah Daradjad menjelaskan bahwa : “Manfaat sikap-sikap cita-cita dan rasa ingin tahu anak. Pada umumnya anak-anak preadolescent dan permulaan adolesent memiliki cita-cita yang tinggi dan sering mereka memberi respon dalam bentuk kerja sama permainan, kejujuran dan karajinan”.
Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa perlu pemberian motivasi yang tepat terhadap anak yang belum mengetahui pentingnya belajar yang menunjang terhadap pencapaian cita-citanya. Disinilah peranan dan kontribusi keluarga di tuntut untuk memberikan motivasi, agar anak dapat melakukan perbuatan yang dapat menunjang pencapaian cita-citanya .
3) Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya
Di dalam proses belajar, motivasi memang memegang peranan penting. Menurut Sadirman bahwa : “melalui aktualisasi diri pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu”.
4) Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan kalau disertai dengan minat.

b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Chalijah Hasan motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”. Sedangkan Sadirman menyebutkan : “motivasi ekstrinsik itu adalah motif-motif yang aktif dan fungsinya karena adanya perangsang dari luar”.
Motif ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan mempunyai kontribusi besar dalam menumbuhkan motivasi .
Anak didalam melakukan sesuatu aktifitas belajar seringkali mengalami kesulitan dan untuk mengatasi kesulitan tersebut keluarga sebagai pilar utama harus membantu anak dalam mengatasi kesulitan tersebut. Dengan pemberian dan penanaman motivasi kepada anak dapat menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, lepas dari ketergantungan serta tidak mudah putus asa.
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan membangkitkan anak agar melakukan aktifitas belajar, diantaranya adalah :
1) Pemberian Hadiah
Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif dan fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Keluarga sakinah dapat memilih macam-macam hadiah dengan disesuaikan dengan sutuasi dan kondisi tertentu.
Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat belajar dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Dan sebuah keluarga yang sakinah harus memilih waktu yang tepat, yaitu kapan hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif terhadap anak.
2) Kompetensi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun kelompok dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak. Memang unsur persaingan itu banyak digunakan dalam dunia industri dan perdagangan, tetapi sangat baik jika digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar anak.
3) Hukuman
Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk mempergiat belajar anak. Anak akan berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawanya, agar terhindar dari hukuman.
Ishom Ahmadi menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat pendidikan represif yang bertujuan menyadarkan anak didik agar melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku”. Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau orang tua mengetahui tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh Ishom Ahmadi, antara lain :
a). Pemberitahuan
b). Teguran
c). Peringatan
d). Hukuman.
4) Pujian
Menurut Sadirman adalah “Bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik”. Apabila anak berhasil dalam kegiatan belajar, pihak keluarga perlu memberikan pujian pada anak. Positifnya pojian tersebut dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada anak tidak berlebihan.
Karena apabila terlalu sering, maka anak akan menjadi besar kepala dan manja. Oleh karena itu pujian hendaknya diberikan secara wajar saja agar menjadi motivasi bagi anak.
§              Mengapa motivasi diperlukan dalam belajar karna motivasi bertalian dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada aktifitas, maka fungsi motivasi menurut Sadirman AM, adalah :
  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisikan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Disamping itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Demikian posisi motivasi yang sangat vital, namun bukan berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik, karena berhasil tidaknya seseorang anak dalam belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya, hal ini sejalan dengan pendapat Ngalim Purwanto yang menjelaskan bahwa : “berhasil tidaknya belajar itu tergantung pada macam-macam faktor”.

Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan :
  1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut dengan faktor individual.
  2. Faktor yang ada diluar individu kita sebut dengan faktor sosial. Yang termasuk faktor individual : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain : keluarga, guru dan cara mengajar, lingkungan, serta kesempatan yang tersedia didalam motivasi.
Dengan melihat uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa dengan adanya motivasi pada diri anak yang dibangkitkan melalui pemberian motivasi belajar yang cukup, baik intrinsik maupun ekstrinsik, kondisi keluarga yang menunjang yaitu ketenangan, , maka kegiatan belajar terlaksana secara optimal.      
            
4. cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan salah satu pendekatan yang tepat di gunakan untuk meningkatkan keaktivan siswa dalam belajar. Coba anda jelaskan:
a. pengertian CBSA (minimal 5 sumber/buku bacaan)
b. apa keunggulan dan kelemahan CBSA dalam pembelajaran?
c. faktor-faktor apa sajakah  yang perlu di perhatikan dalam penerapan CBSA?
Jawab
a.    Pengertian CBSA yaitu
§  CBSA dapat diartikan sebagai suatau sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara matra (domein) kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Rusyan. 1991)
§  CBSA dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah pada kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual- emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan peibatan fisik siswa apabila di perlukan. (Dimyati dan mujiono. 2009)
§  CBSA adalah salah satu cara strategi belajar mengajar yang  menuntutr keaktifan dan partisipasi subjek didik seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih aktif dan efisien. ( Ahmadi. 2003)
§  CBSA (cara belajar siswa aktif ) sebagai istilah yang sama maknanya dengan student active learning (SAL). CBSA bukanlah sebuah “ilmu” dan “teori”, tetapi merupakan salah satu strategi partisipasi peserta didik sebagai subjek didik secara optimal sehingga peserta didik mampu merubah dirinya (tingkah laku , cara berfikir, dan bersikap) secara lebih efektif dan efisien. (Rohani. 2004)
§  CBSA merupakan suatu” proses kegiatan belajar mengajar “ dimana anak terutama mengalamai “ keterlibatan intelektual emosional”  disamping keterlibatan fisik  di dalam proses belajar-mengajar. (Azhar. 1991)

b.    Keunggulan dan kelemahan CBSA
o   Kelebihan dari CBSA antara lain :

1.    Guru tidak lagi hanya menuangkan semua informasi yang dimilikinya kepada peserta didik. Tetapi disini guru memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk menemukan fakta dan informasi kemudian mengolah dan mengembangkannya. Dengan kata lain guru tidak melakukan cara pendekatan memberikan ikan kepada peserta didik, tetapi guru melakukan cara pendekatan memberikan “kail” kepada peserta didik. Dengan cara begitu peserta didik akan cepat berkembang dan maju di dalam belajarnya.
2.    Peserta didik lebih menghayati hal-hal yang dipelajari melalui percobaan ataupun praktek langsung, melalui pengalaman terhadap kenyataan langsung dilingkungannya, melalui perlakuan terhadap benda-benda nyata, melalui kegiatan membaca dan menyimak atau melalui penugasan dan melakukan kegiatan tertentu.
3.    melalui CBSA, pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap nilai dapat dipadukan dalam kegiatan belajar-mengajar.
4.     Melalui CBSA perbedaan pengembangan berebagai aspek dapat ditangani lebih baik dalam kegiatan belajar-mengajar.
5.     Melalui pendekatan CBSA fisik, mental dan perasaan peserta didik terlibat dalam proses belajar- mengajar dan sangat membantu perkembangan kehidupan peserta didik seutuhnya.

o   Kekurangan dari kurikulum CBSA

Kekurangan dari kurikulum CBSA adalah ternyata di dalam penerapannya sering terjadi guru membiarkan peserta didik belajar sendiri atau mengerjakan tugas yang telah diberikannya sementara guru bersantai- santai yang akhirnya peserta didik pun terlantar tanpa bimbingan gurunya’. Sehingga muncul plesetan “CBSA , catat buku sampai abis.

C. faktor yang perlu di perhatikan dalam penerapan CBSA
(1)       Karakteristik tujuan, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang ingin dicapai atau ditingkatkan sebagai hasil kegiatan,
(2)       Karakteristik mata pelajaran / bidang studi, yang meliputi tujuan, isi pelajaran, urutan, dan cara mempelajarinya,
(3)       Karakteristik siswa, mencakup karakteristik perilaku masukan kognitif dan afektif, usia, jenis kelamin, dan yang lain,
(4)       Karakteristik lingkungan / setting pembalajaran, mencakup kuantitas dan kualitas prasarana, alokasi jam pertemuan, dan yang lainnya,
(5) Karakteristik guru, meliputi filosofinya tentang pendidikan dan pembelajaran, kompetensinya dalam teknik pembelajaran, kebiasaannya, pengalaman pendidikannya, dan yang lainnya,
Agar seorang guru mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memiliki kadar CBSA tinggi, maka dalam memilih dan menentukan teknik pembelajaran atau sistem penyampaian hendaknya benar-benar mempertimbangkan kemanfaatan dari teknik pembelajaran yang dipilihnya. Oleh karena itu pentingnya teknik pembelajaran ini, maka pemanfaatan teknik pembelajaran itu hendaknya bersesuaian dengan karakteristik, karakteristik guru, karakteristik tujuan, karakteristik mata pelajaran / bidang studi, dan karakteristik bahan alat pembelajaran.
Faktor yang benar-benar harus disadari oleh guru adalah karakteristik siswa yang dihadapi, baik karakteristik kognitifnya maupun karakteristik afektifnya. Kesadaran tentang karakteristik faktor-faktor yang berada di luar diri guru dan faktor-faktor yang ada didalam diri siswa, hendaknya dijadikan titik tolak bagi guru untuk menyadari akan tugasnya sebagai seorang pengajar. Sebagai pengajar, guru kiranya lebih pantas berperan sebagai katalisator yang menciptakan kegiatan pembelajaran melalui pemilihan teknik pembelajaran yang tepat, sehingga membuat proses belajar yang efektif.
5. Ada beberapa cara pengorganisasian belajar dan pembelajaran siswa (individual, kelompok , dan klasikal). Coba anda jelaskan pendekatan apa saja yang dapat digunakan pada masing-masing pengorganisasian pembelajaran tersebut?
Jawab.
Ø  Pengorganisasian secara individu
a.    Pendekatan konsep dari  jerome s. Bruner
         Pendekatan ini merupakan suatu model instruksional kognitif. Berkaitan dengan pengajaran, bruner menyarankan agar siswa dapat berpartisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip dan melakukan eksperimen-eksperimen yang memberikan kesempatan siswa untuk menemukan prinsip-prinsip sendiri.
Pendekatan tersebut dalam pengajaran dapat dilaksanak bila guru melaksanakannya dengan teknik inkuiri.
b.    Pendekatan induktif-deduktif dari helda taba
         Pendekatan induktif deduktif dalam pengajaran adalah salah satu pendekatan yang berorientasi pada paham bahwa belajar pada dasarnya adalah pengembangan intelektual. Pengembangan intelektual seseorang akan berkembang melalui dua cara:
1.         Secara induktif: jika teori yang diperoleh menjadi generalisasi dari faktor-faktor empiris. Dengan pendekatan induktif org mulai dari teori2 kecil yg telah di uji berkali-kali kemudian disusun ke atas menjadi suatu generalisasi.
2.         Secara deduktif: teori di bangun dengan dasar logis dan kemudian di uji berkali-kali melalui esperimen yang sifatnya di tentukan oleh teori tersebut
Karakteristik dari pendekatan induktif-deduktif adalah sebagai berikut
1.    Proses berfikir siswa berkembang dari data yang sifatnya spesifik menuju generalisasi
2.    Tujuan belajar adalah mendorong
3.    Guru mengendalikan unsur-unsur yang terlibat
4.    Siswa terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan data yang ada, bahan dan objek sehingga mereka merasa ada pola tertentu dari data yang diperolehnya.

c.    Pendekatan tingkat perkembangan dari j piaget
         Pendekatan tingkat perkembangan ini dirintis berdasarkan teori belajar dari piaget yang merupakan salah satu pendekatan yang beranggapan bahwa belajar adalah merupakan pengembangan aspek kognitif sebagai bekal untuk dapat memecahkan persoalan yang dihadapi siswa dalam kehidupannya dan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik
Perkembangan intelektual menyangkut 3 aspek yaitu struktur, isi, dan fungsi.
-struktur: struktur intelektual merupakan organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang memudahkan individu untuk memecahkan masalah –masalah dalam lingkungan
-isi: Isi yang di maksud ialah perilaku yang khas dari individu dalam merespons suatu masalah yang dihadapai.
-fungsi dalam perkembangan intelektual yaitu:
1. organisasi
2. adaptasi
Adaptasi dilakukan mulai proses asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi seseorang menggunakan struktur yang sudah ada untuk memberikan resnpon. Sedangkan akomodasi seseorang memerlukan modifikasi dari struktur yang  ada untuk tujuan yang sama.
d.    Pendekatan pengorganisasian konsep dari D Ausubel
         Pendekatan pengorganisasian konsep dari D. Ausubel adalah suatu pendekatan mengajaran yang didasari oleh teori bahwa belajar adalah suatu proses mental, yang mengembangkan cara berfikir kritis, logis dan kreatif. Menurut D Ausubel belajar berlangsung pada struktur kognitif yang ada. Belajar menurut D Ausubel diklasifikasikan dalam 2 dimensi sebagai berikut:
Dimensi I : yaitu berhubungan dengancara informasi di berikan ada 2 cara yaitu:
1.         Melalui penerimaan
2.         Melalui penemuan
Dimensi II : Yaitu berhubungan dengan bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang ada, ada 2 jenis
1.         Belajar hafalan
2.         Belajar bermakna
Denagn demikian siswa mengasimilasi pelajaran.
Dimensi II
Dimensi I
HAFALAN
BERMAKNA
PENERIMAAN
-siswa menghafal
-materi disajikan dalam bentuk final
-siswa memasukan informasi ke dalam struktur kognitif
-materi disajikan dalam bentuk final
PENEMUAN
-          Siswa menghafal
-          Materi ditemukan oleh siswa
-siswa memasukkan informasi ke dalam struktur kognitif
-materi ditemukan sendiri

e.    Pendekatan inkuiri (proses)
Inkuiri merupakan suatu proses dimana terdapat interaksi yang tinggi antara siswa, pengajar, alat/bahan, materi pengajaran, dan lingkungan.
f.     Pendekatan pemecahan masalah
         Teori ini timbul karena kurikulum pengajaran dibuat sedemikian yang tujuannya sebenarnya adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan berkaitan dengan “keperluan serta interest” yang berkembang pada suatu waktu tertentu.
Dengan pendekatan pemecahan masalah, menekankan agar pengajaran memberikan kemampuan bagaimana memecahkan masalah yang objektif dan tahu benar apa yang dihadapi. Kesimpulan yang secara mendasar dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sepanjang orang itu hidup, ia akan dihadapkan pada masalah.
Ø  Pengorganisasian secara klasikal
a.    Pendekatan Hukum Jost
Asumsi penting yang mendasari Hukum Jost ( Jost’s law ) adalah siswa yang lebih sering mempraktikan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni. Selanjutny , berdasarkan asumsi hokum jost itu maka belajar misalnya dengan kiat 4 x 2 adalah lebih baik dari 2 x 4 walaupun hasil perkalian kiat tersebut sama .
b.    Pendekatan Ballard dan Clanchy
Menurut Ballard dan Clanchy , pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan . ada dua macam siswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan , yaitu :
1). sikap melestarikan apa yang sudah ada (conserving)
2). Sikap memperluas (extending)
c.    Pendekatan Biggs
Menurut hasil penelitian Biggs, pendekatan siswa dapat dikelompokan kedalam tiga prototype (bentuk dasar) yakni :
1). Pendekatan Surface (permukaan atau bersifat lahiriah);
2). Pendekatan Deep (mendalam);
3). Pendekatan Achieving (pencapaian prestasi tinggi)

Ø  Pengorganisasian secara kelompok
Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas ada kalanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3-8 orang siswa. Dalam pembelajaran kelompok kecil, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap anggota kelompok lebih intensif. Hal ini dapat terjadi, sebab:
(i)            hubungan antarguru-siswa menjadi lebih sehat dan akrab,
(ii)          siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat, serta
(iii)         siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, kriteria keberhasilan.
Ciri-ciri yang menonjol pada pembelajaran secara kelompok dapat ditinjau dari segi
(i)            tujuan pengajaran,
(ii)          pebelajar,
(iii)         guru sebagai pembelajar,
(iv)          program pembelajaran, dan
(v)          orientasi dan tekanan utama pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran kelompok bermaksud menimbulkan dinamika kelompok agar kualitas belajar meningkat. Dalam pembelajaran kelompok jumlah siswa yang bebutu diharapkan menjadi lebih banyak. Bila perhatian guru dalam pembelajaran individual tertuju pada tiap individu, maka perhatian guru dalam pembelajaran kelompok tertuju pada semangat kelompok dalair memecahkan masalah. Anggota kelompok yang "berkemampuan tinggi" dijadikan motor penggerak pemecah masalah kelompok.
Peranan guru dalam pembelajaran kelompok terdiri dari
(i)            pembentukan kelompok,
(ii)          perencanaan tugas kelompok,
(iii)          pelaksanaan, dan
(iv)         evaluasi hasil belajar kelompok.
         
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar