Hidrosfer
Distribusi air di permukaan bumi
Hidrosfer
adalah seluruh lapisan air yang ada pada planet bumi yang mencakup 2/3
permukaan bumi, tetapi massanya hanya sebagian kecil dari massa total bumi.
Osean ( samudra) mencakup bedian permukaan lebih besar dibandingkan dengan luas
daratan mencakup luas permukaan 39,3% dan osean 60.7% sedangkan dibelahan bumi
selatan daratan mencakup luas permukaan 19,1% dan osean 80,9%.
Air
adalah bahan yang dapat ditemui pada bumi dalam ketiga fasa (wujud) yaitu pada
(es), cair, dan gas (uap air). Dalam bentuk padat air berada dalam atmosfer
dalam bentuk salju, dan sebagai kristal atau batu es (hail stone) didalam awan.
Es tampak pada bumi dalam bentuk ladang salju, air beku dalam tanah atau
sebagai glasier (es) di pegunungan yang tinggi. Es juga tampak sebagai gunung
es (icebergs) di samudra dan sebagai air beku didanau. Es berinteraksi dengan
bumi padat, laut, dan udara. Dalam bentuk glasier, ia dapat merubah bentuk
daratan. Es muncul dari atmosfer melalui deposisi, dari hidrosfer melalui
pembekuan, dan kembali lagi ke atmosfer melalui penguapan dan sublimasi.
Perubahan
fase dari air menjadi uap air disebut penguapan yang memerlukan sejumlah energi
atau panas yang di sebut panas penguapan. Panas ini tersimpan dalam uap air
yang berbentuk panas laten kondensasi. Jika uap air mengkondensasi, maka panas
laten kondensasi diberikan oleh air sehingga molekul-molekulnya terikat lebih
rapat dalam bentuk cair. Penguapan mengambil panas dari lingkungan dan kondensasi memberikan panas
pada lingkungan.
Perubahan
fase dari uap air ke es disebut deposisi, kebalikannya dari es menjadi uap air
disebut sublimasi. Energi yang diperlukan untuk mengubah es menjadi uap agak
(sedikit) lebih besar dari pada mengubah air menjadi uap air. Jika uap menhadi
es, sepeerti pembentukan embun beku (frost), maka panas laten sublimasi
diberikan kepada lingkungan sehingga udara menjadi panas.
Peleburan
dar es menjadi air membutuhkan sejumlah energi yang disebut panas peleburan.
Sedangkan dalam fase cair panas ini tersimpan sebagai panas leten peleburan.
Panas ini akan dilepaskan jika iar membeku. Jad peleburan es seperti penguapan
air mengambil panas, sedangkan pembentukan air seperti kondensasi uap air
melepas panas. Transformasi air melaui semua fasenya pada bumi disebut daur
hidrologi.
Air
berubah menjadi uap penguapan.terutama melalui penguapan air laut dan air
tawar, dan melaui transpirasi tetanaman. Uap air di atmosfer dibawa oleh angin
dalam jarak yang jauh, dan mungkin dari darat ke laut atau dari laut kedarat. Uap
air yang naik menjad dingin dan mengkondensasi menjadi tetesan-tetesan awan dan
kristal es yang kemudian jatuh presipitasi ( hujan dan salju). Kebanyakan
presipitasi ini kembali kelaut. Dari presipitasi yang jatuh kedarat, sebagian
diperlukan tanaman dan binatang. Sebagai besar curah hujan mengalir di atas
darat sebagai limpahan (run off) yang bergabung dengan lelehan salju, sebagian
mengalir kesungai yang akhirnya menuju ke laut. Semua air tawar (fres water)
dibumi berasal dari air hujan. Sebagian dari hujan merembas ke tanah yang
membantu pada cadangan air tanah dan pada arus bawah tanah. Sisanya akan
kembali ke atmosder melalui penguapan.
(Tjasyono, Bayong. 2008. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Rosda)