Halaman

Selasa, 10 April 2012

ALAM SEMESTA


A.    PENGERTIAN ALAM SEMESTA          
                   Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Para ahli astronomi mempergunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya (termasuk bumi sebagai salah satu planet).
                   Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
1.      Galaksi
                            Galaksi adalah kumpulan benda-benda langit yang terdapat di alam semesta yang berjumlah jutaan bahkan milyaran. Menurut Fowler kira-kira 12.000 juta tahun lalu galaksi yang jumlahnya ribuan di alam semesta tidaklah seperti galaksipada saat ini. Saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas tersebut bergerak perlahan-lahan berputar pada porosnya sehingga keseluruhannya seolah-olah berbentuk bulat, dikarenakan gaya beratnya maka kabut gas hidrogen tadi mengadakan kontraksi di mana bagian luar dari kabut gas hidrogen tersebut banyak yang tertinggal. Di tempat yang rotasinya lambat atau mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi Jauh, galaksi Black Eye, dan galaksi yang dikenal dengan galaksi kita (Our Galaxy), yaitu galaksi Bima Sakti atau galaksi Susunan Jalan Susu (The Milky Way System).
2.       Nebula
                            Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan sangat luas. Nebula banyak diyakini oleh para ahli sebagai suatu materi cikal bakal terbentuknya suatu sistem bintang, seperti sistem bintang matahari atau biasa disebut tata surya. Nebula yang terkenal, antara lain Nebula Orion M42 di rasi Orion dan Nebula Trifid di rasi Sagitarius.

3.       Bintang
     Bintang adalah sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Bintang-bintang berbeda ukuran dan sifatnya. Beberapa buah bintang lebih kecil dari bumi dan yang lainnya beribu-ribu kali lebih besar. Salah satu contoh bintang adalah matahari. Bintang-bintang terbentuk dari kabut debu dan gas yang sangat besar yang disebut nebula. Terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan debu dan gas, karena adanya gaya yang kuat, sehingga mendorong debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa. Di setiap tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola sehingga tekanan di pusat semakin membesar. Akibat tekanan yang besar maka suhu semakin meningkat sehingga pusat bola menjadi panas. Semakin mengecilnya bola akibat gaya tarik yang terus-menerus, menyebabkan bola panas menjadi mengecil. Debu dan gas yang terus menekan ke arah pusat menyebabkan naiknya suhu dan tekanan di pusat bola. Setelah beberapa waktu gas tersebut menjadi panas menyala dan terbentuklah bintang baru.

4.       Rasi bintang
                          Kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan disebut Rasi Bintang atau Konstelasi Bintang. Contohnya Rasi Bintang Pari (Crux) merupakan kumpulan dari empat bintang yang letaknya berdekatan, yakni Bintang Alfa, Beta, Gamma, dan Delta. Selain Rasi Bintang Pari, nama-nama rasi bintang lainnya antara lain Rasi Bintang Orion, Centauri, Ursa Mayor, Lyra, dan Aquilla. Di sekitar Ekliptika yang seolah-olah melingkari bola langit terdapat 12 rasi bintang yang disebut Zodiak. 12 Rasi bintang yang ada di sekitar ekliptika adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces.

B.   TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
  1. Teori keadaan tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan pada prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan bilamanapun selalu sama. Beradasarkan prinsip tersebut, alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besar dan tuanya.
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, maka makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung dengan adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang akhirnya membentuk berbagai unsure yang lebih kompleks. Sedangkan pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yanfg sangat tinggi. Dengan demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.
2.      Teori dentuman/ledakan besar (Big-bang theory)
Teori Big-bang ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari suatu ledakan besar yang bermula dengan ketiadaan dimana materi, energi dan waktu belum ada. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang yang terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Hal ini juga didukung berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh para ahli dengan melibatkan peralatan-peralatan mikroskopis/teleskop canggih. Satelit COBE yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 1992 telah berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big-bang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar