Halaman

Kamis, 16 Januari 2014

Laporan Penyearah Setengah Gelombang (belajar elektronika dasar)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagian besar peralatan elektronik memrlukan arus searah untuk dapat bekerja. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai penyearah tegangan bolak – balik (AC) dari perusahaan listrik PLN menjadi arus searah DC. Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya,namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor atau penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC. Bagian terpenting dari adaptor adalah berfungsinya diode sebagai penyearah (rectifier). Sebagaian besar peralatan elektronik memerlukan arus searah untuk dapat bekerja,dalam hal ini yang di maksud adalah power supply/ catu daya yang fungsinya sebagai rangkaian penyearah. Selain itu, di dalam catu daya biasanya diberi tambahan filter agar tegangan keluarannya lebih rata.
Pada percobaan kali ini akan dipelajar  bagaimana bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang. Oleh karena itu percobaan ini penting untuk dilakukan agar dapat diterapkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang?

1.3. Tujuan
Mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang.

1.4.Definisi Istilah
a.       Penyearah / rectifier adalah pengubah sebuah tegangan arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC).
b.      Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
c.       Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium
d.      Tegangan listrik adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt
e.       Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang, yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit berikutnya

1.5. Hipotesis
Bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang yaitu setengah panjang gelombang dari tegangan bolak-balik sumbernya

1.6. Tinjauan Masalah
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah-gelombang, terdiri dari sebuah diode yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada gambar penyearah setengah gelombang. Tegangan searah yang dibutuhkan oleh beban, seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan bolak balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.
Untuk mengamati langsung bentuk grafik arus bolak-balik kita gunakan sebuah osiloskop. Dari gambar sinusoidal yang terlihat pada layar osiloskop, kita dapat menentukan nilai maksimum dan nilai puncak ke puncak dari arus bolak-balik. Osiloskop adalah piranti pengujian yang sangat serbaguna yang dapat digunakan dalam beragama pengukuran, dimana aplikasi terpentingnya adalah tampilan berupa bentuk gelombang tegangan terhadap waktu. (Tipler, 2001: 131)
Rangkaian penyearah setengah lingkaran artinya hasil penyearah hanya pada bagian positif, yaitu setengah panjang gelombang dari tegangan bolak-balik sebagai sumbernya. untuk mengurangi besarnya tegangan yang sampai kediode digunakan trafo, yang kumparan primernya dapat langsung dihubungkan kejala-jala listrik. Jumlah lilitan kumparan kedua harus dihitung sedemikian rupa sehingga tegangan sekundernya masih dalam bata stegangan diode yang diperkenankan.
Pada saat arus bolak balik mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama, sesuai dengan arah panah dioda, dioda akan mengalir arus. Pada saat arus bolak balik mengalir negative pada setengah panjang gelombang berikutnya, berlawanan dengan arah diode, diode tidak melewatkan arus.
Aplikasi umum dari dioda berupa aplikasi dalam rangkaian penyearah setengah gelombang. Dalam rangkaian penyearah setengah gelombang, hasil penyearah hanya pada bagian positif yaitu setengah dari panjang gelombang, dari tegangan bolak-balik sebagai sumbernya.
Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama, sesuai dengan panah dioda, dioda akan mengalirkan arus. Pada saat arus bolak-balik mengalir negatif pada setengah panjang gelombang berikutnya, berlawanan dengan arah dioda, dioda tidak melewatkan arus.
Diasumsikan bahwa sumber tegangannya atau resistansi dalamnya sangat rendah bila dibandingkan sehingga menghasilkan:
Dikarenakan dioda tersebut nonlinear, maka persamaan di atas merupakan persamaan nonlinear dan dengan cara grafis dapat didekati dengan dua rangkaian linear, yang biasanya berupa penyajian untuk mendapat dioda bias maju dan bias balik.
Keluaran arus yang hanya setengah panjang gelombang ini sudah tentu tidak efisien, karena daya dari setengah gelombang yang lain tidak dimanfaatkan. Maka setengah gelombang yang lain harus disearahkan pula.
Rangkaian setengah gelombang artinya hasil penyearah hanya pada bagian positif, yaitu setengah panjang gelombang, dari tegangan bolak balik sebagai sumbernya. Untuk mengurangi besarnya tegangan yang sampai ke dioda digunakan trafo, yang kumparan primernya dapat langsung dihubungkan ke jala-jala listrik. (Malvino, 1985: 129).
Penyearah digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Diode dapat berfungsi sebagai penyearah karena diode hanya dapat menghantarkan arus dalam satu arah saja yaitu dari anode ke katode.
Ø    Rangkaian penyearah setengah gelombang
 Description: sensor1
Ø    Grafik Tegangan Masukan
Ø    Grafik Tegangan Keluaran
Rangkaian penyearah setengah gelombang terlihat pada gambar di atas. Transformator untuk menurunkan tegangan. Transformator tidak harus digunakan. Transformator dihubungkan dengan tegangan bolak-balik dan keluaran transformator pun juga merupakan tegangan bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah. Beda potensial antara titik A dan titik B adalah tegangan masukan. Saat tegangan positif, berarti A lebih positif dibandingkan B, sedangkan saat tegangan negatif, tegangan B lebih positif dibandingkan dengan A. (Sutanto. 1994: 187)

BAB II
METODOLOGI
2.1. Alat dan Bahan

NO
NAMA ALAT/BAHAN
Jumlah
1
Hambatan tetap 470 ohm
1
2
Dioda IN4002
1
3
Papan rangkaian
1
4
Jembatan penghubung
2
5
Saklar 1 kutub
1
6
Kabel penghubung merah
2
7
Kabel penghubung hitam
2
8
Catu-daya
1
9
osiloskop
1

2.2. Langkah Kerja
A. Persiapan Percobaan
1. Alat dipersiapkan sesuai dengan daftar alat dan bahan.
2. Rangkaian dibuat seperti gambar percobaan.
a. Saklar dibuat pada posisi terbuka (posisi 0).
b. osiloskop berfungsi untuk memperlihatkan bentuk tegangan listrik.
3. osiloskop dihubungkan ke sumber tegangan PLN (alat dalam keadaan mati/off)
a. atur kepekaan input vertikal pada posisi 2 atau 1 vol/div.
b. atur sweep time pada posisi 5 ms/div.
c. atur kepekaan probe pada posisi 1x.
d. osiloskop dalam keadaan terkalibrasi.
4. catu daya dihubungkan ke sumber tegangan PLN (alat masih dalam keadaan mati/off).
5. pilih tegangan keluaran catu daya 3 V AC.
6. rangkaian dihubungkan ke catu daya (gunakan kabel penghubung).
B. Langkah-langkah percobaan
1. osiloskop dihidupkan dan tunggu beberapa saat hingga terlihat garis pada layar. Lakukan pengaturan secukupnya pada tombol posisi hingga garis berimpit dengan sumbu X. Jika garis terlihat tidak stasioner (berkedip), atur tombol sweep time hingga diperoleh garis stasioner.
2. skala input diatur pada posisi graoun (GND)
3. osiloskop dihubungkan ke rangkaian pada titik A dan B (dengan menggunkan kabel probe)
4. catu daya dihidupkan, dan saklar S ditutup , kemudian skala input osiloskop digeser pada posisi AC, amati dan gambarkan bentuk tegangan pada kolom hasil pengamatan.
5. skalar S dibuka (posisi 0) dan pindahkan hubungan osiloskop dengan rangkaian pada titik C dan D, kemudian skala input osiloskop digeser pada posisi DC.
6. saklar S ditutup (posisi 1) kemudian amati dan gambarkan bentuk tegangan pada kolom hasil pengamatan.
7. Saklar S dibuka (posisi 0), dan putar (balikkan) arah dioda, kemudian lakukan kembali langkah 6.
8. setelah selesai, matikan kembali osiloskop dan catu-daya.

Description: D:\1513646_263820247104904_868977253_n.jpg2.3. Gambar Percobaan



BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

3.1 Data
Bentuk Tegangan Antara titik A dan B
Bentuk Tegangan Antara titik C dan D
Bentuk Tegangan Antara Titik C dan D setelah dioda di balik



 



3.3. Pembahasan
Pratikum penyearah arus setengah gelombang ini bertujuan mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang. Untuk mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan kami menggunakan osiloskop untuk menampilkan bentuk tegangannya yang berupa gelombang. Sedangkan komponen untuk penyearah arus, kami menggunakan dioda. Yang mana fungsinya sebagai penyearah arus.
Dioda biasanya diberi symbol seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Simbol tersebut terdiri dari panah yang arahnya menunjukkan arah tegangan positif, atau ke arah mana arus dapat mengalir dan arah garis tegak-lurus yang menunjukkan arus tertahan pada arah masuk ke dioda.
P          N
Description: D:\rheny\RHENI\de.php_files\1-1.jpg
Anoda          Katoda
Dioda adalah komponen elektronika berbahan semikonduktor (germanium, silikon) yang mempunyai karakteristik hanya dapat melewatkan arus forward saja dan menahan arus reverse atau sebagai penyearah yang dapat merubah arus bolak – balik mejadi arus searah.

            Pada percobaan penyearah setengah panjang gelombang ini terdapat beberapa titik tegangan tempat memasang kabel penghubung merah dan hitam yang di sambung kangsung dengan probe pada osiloskop yaitu antara titik A dan B ( titk antara dioda dan capasitor ), pada titk ini input yang diberikan adalah AC dan gelombang yang dihasilkan berbentuk gelombang sinusoidal penuh. Antara titik C dan D( antara capasitor), serta antara titik C dan D setelah dioda dibalik. Kemudian pada percobaan dilakukan saat dioda searah pada rangkaian maka diperoleh bentuk pada layar osiloskop yakni antara titik A dan B dengan input AC terlihat bentuk gelombang sinusoidal sumber bolak balik, antara titik C dan D terlihat bentuk gelombang pada beban RL (setengah periode) dan terakhir untuk bentuk gelombang pada saat dioda dibalik didapat bentuk gelombang yang sama dengan tegangan pada posisi C dan D dengan posisi terbalik( di atas sumbu X ).sehingga ini benar terbukti bahwa dioada adalah suatu alat untuk penyearah arus. Artinya apabila dioda dibalik maka gelombang yang dihasilkan juga terbalik.
Pada waktu osiloskop dihubungkan, bentuk tegangannya berupa gelombang sinusoidal. Bentuk tegangan pada saat osiloskop dihubungkan dengan titik A dan B, berbentuk gelombang bolak-balik.
            Bentuk tegangan pada saat osiloskop dihubungkan dengan titik C dan D, berbentuk golombang searah dengan sumbu y negatif. Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama sesuai arah panah diode, diode akan mengalirkan arus seperti pada gambar.
Pada saat diode dibalik, bentuk tegangan ketika osiloskop dihubungkan dengan titik C dan D berbentuk gelombang searah dengan sumbu y negatif. Pada saat arus bolak-balik mengalir negatif pada setengah panjang gelombang berikutnya berlawanan dengan arah diode, diode tidak mengalirkan arus.


 


Dalam rangkaian penyearah setengah gelombang, hasil penyearah hanya pada bagian positif yaitu setengah dari panjang gelombang, dari tegangan bolak-balik sebagai sumbernya.

Pada saat arus bolak-balik mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama, sesuai dengan arah panah dioda, dioda akan mengalirkan arus. Pada saat arus bolak-balik mengalir negative pada setengah panjang gelombang berikutnya, berlawanan dengan arah dioda, dioda tidak melewatkan arus.
Salah satu rangkaian dasar dalam elektronika adalah rangkaian penyearah. Rangkaian ini terdiri dari satu atau beberapa dioda.
Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan
 Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan arus searah
Sebenarnya adapun perbedaan antara penyearah ½ gelombang dan penyearah gelombang penuh adalah terletak pada tegangan keluaran dari rectifier tersebut, kalaupenyearah ½ gelombang yang disearahkan hanya separuh dari 1 periodagelombang penuh, sedangkan penyearah gelombang penuh adalahmenyearahkan ½ gelombang positif dan ½ gelombang negatif pada satu perioda gelombang penuh.



BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang di peroleh tentang mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus setengah gelombang sehingga dapat disimpulkan diode meneruskan arus pada panjaran arah maju dan memblokir arus pada panjaran arah balik dan gelombang tegangan yang terbentuk akan tebalik apabila arah panah dioada dipasang dengan posisi terbalik.

4.2. Saran
a.       Dalam melakukan praktikum , praktikan di tuntut ketelitian, kesabaran , sehingga data yang diperoleh valid.
b.      Sebaiknya dalam satu hari hanya dilakukan 1 buah praktikum dan tidak lebih, sehingga praktikan dapat memaami percobaan tersebut dengan baik.
c.       Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan memahami dahulu materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan memahami  buku panduan yang berkaitan dengan praktikum yang akan dilakukan pada waktu itu. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak kesulitan untuk melakukan praktikum dan agar praktikum berjalan dengan lancar.
d.      Saat melakukan praktikum harus mengikuti prosedur yang ada.


DAFTAR PUSTAKA
Lowenberg, C. Edwin. 1995. Rangkaian Elektronik. Jakarta : Erlangga
Malvino, Albert Paul. 1985. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid 2. Jakarta :Erlangga
Sutanto. 1994. Rangkaian Elektronika. Jakarta : UI
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta ; Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar