Eksperimen-Eksperimen Yang
Mendasari Perkembangan Mekanika Kuantum
Berikut ini adalah eksperimen –
eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika kuantum:
1. Thomas
Young dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan sifat gelombang cahaya
pada tahun 1805,
2. Henri
Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896,
3. J.J.
Thompson dengan eksperimen sinar katoda menemuka electron pada tahun 1897,
4. Studi
radiasi benda hitam antara 1850 sampai 1900 yang dijelaskan tanpa menggunakan
konsep mekanika kuantum,
5. Einstein
menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 dengan menggunakan konsep foton
dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi,
6. Robert
Milikan menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan
menggunakan eksperimen tetes minyak pada tahun 1909,
7. Ernest
Rutherford mengungkapkan model atom pudding yaitu massa dan muatan postif dari
atom terdistribusi merata dengan percobaan lempengan emas pada tahun 1911,
8. Otti
Stern dan Walther Gerlach mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin
partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach pada tahun 1920,
9. Clinton
Davisson dan Lester Germer mendemondtrasikan sifat gelombang dari electron
melalui percobaan difraksi electron pada tahun 1927,
10. Clyde
L. Cowan dan Frederick Reines menjelaskan keberadaan neutrino pada tahun 1955
Tokoh-Tokoh
Mekanika Kuantum
a) Max
Planck
Dilahirkan tahun
1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich,
peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas
Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di Universitas
Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi mahaguru
Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh.
Itu tahun 1928.
b) Albert
Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955)
Albert
Einsteinadalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai
ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan
kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika
Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi
terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di
masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah,
dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan
atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di
seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini"
oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein"
digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya
"Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk
menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur
kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Einstein
dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang
kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka
menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert
disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran
biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein
menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap
jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai
salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat
model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat,
kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang
jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Niels
Bohr
Teori struktur
atom mempunyai seorang bapak.Dia itu Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun
1885 di Kopenhagen.Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari Universitas
Copenhagen.Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris.Di situ dia
belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan
elektron.Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester,
belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus
(bagian inti) atom.Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan
pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok
yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya.Tak lama sesudah itu
Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang
struktur atom. Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the
Constitution of Atoms and Molecules," diterbitkan dalam Philosophical
Magazine tahun 1933.
Louis
de Broglie
Louis Victor
Pierre Raymon de Broglie lahir pada 15 Agustus 1892 di Dieppe, Perancis.
Keturunan de Broglie, yang berasal dari Piedmont, Italia barat laut cukup
dikenal dalam sejarah Perancis karena mereka telah melayani raja-raja Perancis
baik dalam perang dan jabatan diplomatik selama beratus tahun. Pada 1740, Raja
Louis XI mengangkat salah satu anggota keluarga de Broglie, Francois Marie
(1671-1745) sebagai Duc (seperti Duke di Inggris), suatu gelar keturunan yang
hanya disandang oleh anggota keluarga tertua. Putra Duc pertama ini ternyata
membantu Austria dalam Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Karena itu, Kaisar
Perancis I dari Austria menganugerahkan gelar Prinz yang berhak disandang
seluruh anggota keluarga de Broglie. Dengan meninggalnya saudara tertua Louis,
Maurice, juga fisikawan (eksperimen), pada 1960, maka Louis serempak menjadi
Duc Perancis (ke-7) dan Prinz Austria. Louis mulanya belajar pada Lycee Janson
de Sailly di Paris dan memperoleh gelar dalam sejarah pada 1909. Ia menjadi
tertarik pada ilmu pengetahuan alam karena katanya, "terpengaruh oleh filsafat
dan buku-buku Henry Poincare (1854-1912)", matematikawan besar Perancis.
c) Werner
Karl Heisenberg
Di tahun 1925
Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika, yaitu suatu rumus
yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam konsep rumus klasik Newton.
Teori rumus baru ini, setelah mengalami beberapa perbaikan oleh orang-orang
sesudah Heisenberg sungguh-sungguh berhasil dan cemerlang. Rumus itu hingga
kini bukan cuma diterima melainkan digunakan terhadap semua sistem fisika, tak
peduli yang seperti apa dan dari yang ukuran bagaimanapun. Dapat dibuktikan
secara matematik, sepanjang pengamatan hanya dengan menggunakan sistem
makroskopik melulu, perkiraan kuantum mekanika berbeda dengan mekanika klasik
dalam jumlah yang terlampau kecil untuk diukur. (Atas dasar alasan ini,
mekanika klasik yang secara matematik lebih sederhana dari pada mekanika
kuantum masih dapat dipakai untuk kebanyakan perhitungan ilmiah). Tetapi,
bilamana berurusan dengan sistem dimensi atom, perkiraan tentang kuantum
mekanika berbeda besar dengan mekanika klasik. Percobaan-percobaan membuktikan
bahwa perkiraan mengenai mekanika kuantum adalah benar.
d) Erwin
Schrodinger
Erwin Rudolf
Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria. Dilahirkan di
Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari
Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan mantan murid
Ludwig Boltzmann. Selama PD I, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia
mengajar di Zurich, Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de
Broglie yang menyatakan bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang
dan mengembangkan pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan
baik. Setelah ia menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya
memecahkan persamaan itu untuk berbagai masalah; di sini kuantisasi muncul
secara alamiah, misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Setahun sebelumnya
Werner Karl Heisenberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum, namun perumusannya
agak sulit dipahami ilmuwan masa itu.Schrödinger memperlihatkan bahwa kedua
formulasi itu setara secara matematis.
e) Paul
Dirac
Pada tanggal 8
Agustus 1902 lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul Andrien Maurice Dirac
di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang dikenal sebagai
Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang dapat disejajarkan
dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang menjelaskan
tentang elektron, Dirac menjelma menjadi fisikawan ternama di dunia dan namanya
kemudian diabadikan bagi persamaan relativistik yang dikembangkannya, yaitu
persamaan Dirac. Tulisan ini dibuat untuk mengenang kembali perjalanan karirnya
yang cemerlang dalam bidang fisika teori. Dirac kecil tumbuh dan besar di
Bristol. Ayahnya yang berasal dari Swiss bernama Charles lahir di kota Monthey
dekat Geneva pada tahun 1866 dan kemudian pindah ke Bristol Inggris, untuk
menjadi guru bahasa Prancis di Akademi Teknik Merchant Venturers. Ibunya
bernama Florence Holten, wanita yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan
menjadi pustakawan di kota Bristol. Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada
tahun 1899 dan memiliki tiga orang, dua laki-laki (di mana Paul adalah yang
lebih muda) dan seorang perempuan.
Setelah menyelesaikan
pendidikan SMA dan sekolah teknik, Paul Dirac melanjutkan studi di Jurusan
teknik elektro Universitas Bristol pada tahun 1918. Pilihannya ini diambil
berdasarkan anjuran ayahnya yang menginginkan Paul mendapatkan pekerjaan yang
baik. Dirac menyelesaikan kuliahnya dengan baik, tetapi dia tidak mendapatkan
pekerjaan yang cocok paska berkecamuknya perang dunia pada saat itu.
Keinginannya adalah pergi ke Universitas Cambridge untuk meperdalam matematika
dan fisika. Dia diterima di akademi St John Cambridge pada tahun 1921, tetapi
hanya ditawarkan beasiswa yang tidak memadai untuk menyelesaikan kuliahnya.
Untungnya dia sanggup mengambil kuliah matematika terapan di Universitas
Bristol selama dua tahun tanpa harus membayar uang kuliah dan tetap dapat tinggal
di rumah. Setelah itu pada tahun 1923 dia berhasil mendapatkan beasiswa penuh
di akademi St John dan dana penelitian dari Departemen perindustrian dan sains,
tetapi dana ini pun belum bisa menutupi jumlah biaya yang diperlukan untuk
kuliah di Cambridge. Pada akhirnya Paul Dirac berhasil mewujudkan keinginannya
kuliah di Akademi St John karena adanya permintaan dari pihak universitas. Di
Cambridge Paul Dirac mengerjakan semua pekerjaan sepanjang hidupnya sejak
kuliah paska sarjananya pada tahun 1923 sampai pensiun sebagai profesor
(lucasian professor) pada tahun 1969.
Pada tanggal 20
oktober 1984 Paul Dirac meninggal dunia pada usia 84 tahun, sebagai peraih
hadiah nobel fisika tahun 1933 dan anggota British order of merit tahun 1973.
Paul Dirac merupakan fisikawan teoritis Inggris terbesar di abad ke-20. Pada
tahun 1995 perayaan besar disellenggarakan di London untuk mengenang hasil
karyanya dalam fisika. Sebuah monumen dibuat di Westminster Abbey untuk
mengabadikan namanya dan hasil karyanya, di mana di sini dia bergabung bersama
sejumlah monumen yang sama yang dibuat untuk Newton, Maxwell, Thomson, Green
dan fisikawan-fisikawan besar lainnya. Pada monumen itu disertakan pula
Persamaan Dirac dalam bentuk relativistik yang kompak. Sebenarnya persamaan ini
bukanlah persamaan yang digunakan Dirac pada saat itu, tetapi kemudian
persamaan ini digunakan oleh mahasiswanya. Dirac mengukuhkan teori mekanika
kuantum dalam bentuk yang paling umum dan mengembangkan persamaan relativistik
untuk elektron, yang sekarang dinamakan menggunakan nama beliau yaitu persamaan
Dirac. Persamaan ini juga mengharuskan adanya keberadaan dari pasangan
antipartikel untuk setiap partikel misalnya positron sebagai antipartikel dari
elektron. Dia adalah orang pertama yang mengembangkan teori medan kuantum yang
menjadi landasan bagi pengembangan seluruh teori tentang partikel subatom atau
partikel elementer. Pekerjaan ini memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang
gaya-gaya alamiah. Dia mengajukan dan menyelidiki konsep kutub magnet tunggal
(magnetic monopole), sebuah obyek yang masih belum dapat dibuktikan
keber-adaannya, sebagai cara untuk memasukkan simetri yang lebih besar ke dalam
persamaan medan elektromagnetik Maxwell.
Paul Dirac
melakukan kuantisasi medan gravitasi dan membangun teori medan kuantum umum
dengan konstrain dinamis, yang memberikan landasan bagi terbentuknya Teori
Gauge dan Teori Superstring, sebagai kandidat Teory Of Everything, yang
berkembang sekarang. Teori-teorinya masih berpengaruh dan penting dalam
perkembangan fisika hingga saat ini, dan persamaan dan konsep yang
dikemukakannya menjadi bahan diskusi di kuliah-kuliah fisika teori di seluruh
dunia. Langkah awal menuju teori kuantum baru dimulai oleh Dirac pada akhir
September 1925. Saat itu, R H Fowler, pembimbing risetnya, menerima salinan
makalah dari Werner Heisenberg berisi penjelasan dan pembuktian teori kuantum
lama Bohr dan Sommerfeld, yang masih mengacu pada prinsip korespondensi Bohr
tetapi berubah persamaannya sehingga teori ini mencakup secara langsung kuantitas
observabel. Fowler mengirimkan makalah Heisenberg kepada Dirac yang sedang
berlibur di Bristol dan menyuruhnya untuk mempelajari makalah itu secara
teliti. Perhatian Dirac langsung tertuju pada hubungan matematis yang aneh,
pada saat itu, yang dikemukakan oleh seorang seperti Werner Karl Heisenberg.
Beberapa pekan
kemudian setelah kembali ke Cambridge, Dirac tersadar bahwa bentuk matematika
tersebut mempunyai bentuk yang sama dengan kurung poisson (poisson Bracket)
yang terdapat dalam fisika klasik dalam pembahasan tentang dinamika klasik dari
gerak partikel. Didasarkan pada pemikiran ini dengan cepat dia merumuskan ulang
teori kuantum yang didasarkan pada variabel dinamis non-komut (non-comuting
dinamical variables). Cara ini membawanya kepada formulasi mekanika kuantum
yang lebih umum dibandingkan dengan yang telah dirumuskan oleh fisikawan yang
lain. Pekerjaan ini merupakan pencapaian terbaik yang dilakukan oleh Dirac yang
menempatkannya lebih tinggi dari fisikawan lain yang pada saat itu sama sama
mengembangkan teori kuantum. Sebagai fisikawan muda yang baru berusia 25 tahun,
dia cepat diterima oleh komunitas fisikawan teoritis pada masa itu. Dia
diundang untuk berbicara di konferensi-konferensi yang diselenggarakan oleh
komunitas fisika teori, termasuk kongres Solvay pada tahun 1927 dan tergabung sebagai
anggota dengan hak-hak yang sama dengan anggota yang lain yang terdiri dari
para pakar fisika ternama dari seluruh dunia.
Formulasi umum
tentang teori kuantum yang dikembangkan oleh Dirac memungkinkannya untuk
melangkah lebih jauh. Dengan formulasi ini, dia mampu mengembangkan teori
transformasi yang dapat menghubungkan berbagai formulasiformulasi yang berbeda
dari teori kuantum. Teori tranformasi menunjukkan bahwa semua formulasi
tersebut pada dasarnya memiliki konsekuensi fisis yang sama, baik dalam
persamaan mekanika gelombang Schrodinger maupun mekanika matriknya Heisenberg.
Ini merupakan pencapaian yang gemilang yang membawa pada pemahaman dan kegunaan
yang lebih luas dari mekanika kuantum. Teori tranformasi ini merupakan puncak
dari pengembangan mekanika kuantum oleh Dirac karena teori ini menyatukan
berbagai versi dari mekanika kuantum, yang juga memberikan jalan bagi
pengembangan mekanika kuantum selanjutnya. Di kemudian hari rumusan teori
transformasi ini menjadi miliknya sebagaimana tidak ada versi mekanika kuantum
yang tidak menyertainya. Bersama dengan teori transformasi, mekanika kuantum
versi Dirac disajikan dalam bentuk yang sederhana dan indah, dengan struktur
yang menunjukkan kepraktisan dan konsep yang elegan, dan berkaitan erat dengan
teori klasik. Karir cemerlang Dirac sesungguhnya telah tampak ketika dia masih
berada di tingkat sarjana. Pada saat itu Dirac telah menyadari pentingnya teori
relatifitas khusus dalam fisika, suatu teori yang menjadikan Einstein terkenal
pada tahun 1905, yang dipelajari Dirac dari kuliah yang dibawakan oleh C D
Broad, seorang profesor filsafat di Universitas Bristol. Sebagian besar makalah
yang dibuat Dirac sebagai mahasiswa paska sarjana ditujukan untuk menyajikan
bentuk baru dari rumusan yang sudah ada dalam literatur menjadi rumusan yang
sesuai (kompatibel) dengan relatifitas khusus. Pada tahun 1927 Dirac berhasil
mengembangkan teori elektron yang memenuhi kondisi yang disyaratkan oleh teori
relatifitas khusus dan mempublikasikan persamaan relativistik yang invarian
untuk elektron pada awal tahun 1928. Sebagian fisikawan lain sebenarnya
memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Dirac, meskipun
demikian belum ada yang mampu menemukan persamaan yang memenuhi seperti apa
yang telah dicapai oleh Dirac. Dia memiliki argumen yang sederhana dan elegan
yang didasarkan pada tujuan bahwa teori tranformasinya dapat berlaku juga dalam
mekanika kuantum relativistik sebuah argumen yang menspesifikasikan bentuk umum
dari yang harus dimiliki oleh persamaan relativistik ini, sebuah argumen yang
menjadi bagian yang belum terpecahkan bagi semua fisikawan.
Dirac
menunjukkan kemudian bahwa persamaannya ini mengandung implikasi yang tidak
diharapkan bagi suatu partikel. Persamaannya memperkirakan adanya antipartikel,
seperti positron dan antiproton yang bermuatan negatif, yaitu suatu obyek yang
saat ini sudah sangat dikenal di laboratorium fisika energi tinggi. Menurut
teorinya, semua partikel memiliki antipartikel yang tertentu yang terkait
dengannya.
2. 5 Bukti dari Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum sangat berguna
untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel subatomik seperti proton, neutron
dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Atom biasanya
digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik
negatif) beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif). Menurut
mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang
lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi yang
lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah
partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan. Energi yang dilepaskan dapat
dirumuskan sbb:
Keterangan :
·
adalah energi (J)
·
adalah tetapan Planck, (Js)
·
adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Dalam spektrometer massa, telah
dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom yang di-ionisasi tidak
kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang tertentu garis-garis spektrum
dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori mekanika kuantum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar